Kalirejo – Di tengah rimbunnya pepohonan dan kesejukan alam pedesaan, sebuah kompleks makam tua berdiri sunyi di Desa Kalirejo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Makam-makam dengan nisan kuno berukuran besar itu seakan menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah desa, menyimpan cerita leluhur yang kini perlahan mulai terlupakan.
Suasana makam tampak asri dengan pepohonan besar yang menaungi area pemakaman. Cahaya matahari yang masuk di antara dedaunan memberikan nuansa teduh sekaligus khidmat, menghadirkan kesan sakral bagi siapa saja yang berkunjung.
Menurut keterangan warga setempat, kompleks pemakaman ini merupakan tempat peristirahatan terakhir para tokoh desa dan leluhur Kalirejo. Banyak masyarakat yang masih datang untuk berziarah, terutama pada bulan-bulan tertentu menjelang bulan Ramadan atau ketika mengadakan tradisi nyadran.
Namun, seiring perkembangan zaman, perhatian masyarakat terhadap makam tua ini mulai berkurang. Beberapa nisan tampak tertutup semak belukar, meskipun sebagian warga berinisiatif membersihkan area secara swadaya.
Tokoh masyarakat Desa Kalirejo menyampaikan bahwa makam-makam tersebut bukan sekadar tempat peristirahatan, tetapi juga bagian dari warisan sejarah yang patut dijaga. “Di sinilah jejak leluhur desa, yang dulu membangun dan menjaga Kalirejo. Merawat makam sama artinya dengan merawat sejarah,” ungkap salah seorang warga.
Keberadaan makam tua ini menjadi pengingat penting bahwa Desa Kalirejo bukan hanya memiliki potensi alam dan pendidikan, tetapi juga menyimpan nilai sejarah yang layak dilestarikan. Jika dikelola dengan baik, situs makam leluhur ini bahkan bisa menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan religi di Kabupaten Grobogan.